Minggu, 30 Juni 2013

TRANSFORMATOR

Transformator adalah sebuah komponen  elektronika yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik. Transformator terdiri atas dua buah kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi bagian primer menimbulkan fluks magnet yang akan menginduksikan GGL ke bagian sekunder transformator.

Jumlah lilitan pada kumparan transformator mempengaruhi kuat arus listrik dan  besar tegangan listrik pada kumparan transformator.
Hubungan kuat arus listrik, besar tegangan listrik dengan jumlah lilitan pada kumparan transformator dapat kita lihat dari rumus berikut:


Keterangan:
Np adalah jumlah lilitan pada kumparan primer
Ns adalah jumlah lilitan pada kumparan sekunder
Vp adalah besar tegangan listrik pada kumparan primer
Vs adalah besar tegangan listrik pada kumparan sekunder
Ip adalah kuat arus listrik pada kumparan primer
Is adalah kuat arus listrik pada kumparan sekunder

Jenis-jenis transformator
  1. Transformator step up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.
  2. Transformator step down adalah memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.
  3. Autotransformator adalah  Transformator yang hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).
  4. Autotransformator variabel  adalah autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.
  5. Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.
  6. Transformator isolasi adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor.
  7. Transformator tiga fasa adalah tiga buah transformator yang dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar